Analisis Pareto (konsep ABC)
Dalam pengendalian persediaan,
seringkali timbul permasalahan sulitnya mengendalikan karena sedemikian
banyaknya item barang yang harus dikendalikan. Untuk memudahkan dalam
pengendalian, dapat dilakukan klasifikasi item barang. Klasifikasi yang sering
digunakan adalah Klasifikasi Pareto, yang didasarkan pada Hukum Pareto. Hukum
ini pertama kali dicetuskan oleh Vilfredo Pareto, seorang ahli ekonomi dan
sosiologi berkebangsaan Italia. Ia mengemukakan bahwa sebagian besar kekayaan
di Italia dimiliki oleh sebagian kecil dari populasi penduduk, dan ia sampai
pada kesimpulan bahwa pola distribusi penghasilan di negara-negara lain pun
pada dasarnya serupa. Dalam kenyataannya, hukum ini pun berlaku untuk
barang-barang dalam persediaan.
Beberapa persediaan memiliki
proporsi yang relatif lebih kecil dari volume persediaan secara keseluruhan,
namun memiliki nilai (rupiah) yang relatif lebih besar. Sebaliknya, beberapa
persediaan memiliki volume yang lebih besar, tetapi memiliki nilai (rupiah)
yang relatif kecil (“Vital Few, Trival Many” artinya dari seluruh item
persediaan yang ada, terdapat sejumlah kecil item persediaan yang mempunyai
nilai relatif cukup besar, sementara sebagian besar item persediaan yang lain,
nilainya hanya sedikit).
Klasifikasi Pareto disebut juga
Klasifikasi ABC, karena membagi item persediaan menjadi 3 kelas, yaitu kelas A,
kelas B, dan kelas C.
Kelas A : Persentase Nilai
Penggunaan Kumulatif > 80 %
Kelas B : Persentase Nilai
Penggunaan Kumulatif 20 – 80 %
Kelas C : Persentase Nilai Penggunaan Kumulatif < 20 %
Teknik analisa pareto :
1. Tentukan penggunaan tahunan setiap item persediaan
2. Kalikan penggunaan tahunan setiap item dengan harga satuannya, sehingga
didapat nilai penggunaan tahunan
3. Susun item-item persediaan dalam daftar nilai penggunaan tahunan, yang
terbesar diletakkan di atas, sedangkan terkecil diletakkan paling bawah dalam
daftar
4. Tambahkan secara kumulatif item persediaan dan nilai penggunaannya
5. Konversikan jumlah kumulatif menjadi prosentase kumulatif
Analisis Pareto (konsep ABC)
Manfaat pengendalian persediaan
secara Pareto :
1. Membantu manajemen dalam
menentukan tingkat persediaan yang efisien
2. Memberikan perhatian pada jenis
persediaan utama yang dapat memberikan cost benefit yang besar bagi perusahaan
3. Dapat memanfaatkan modal kerja
(working capital) sebaik-baiknya sehingga dapat memacu pertumbuhan perusahaan
4. Sumber-sumber daya produksi
dapat dimanfaatkan secara efisien yang pada akhirnya dapat meningkatkan
produktifitas dan efisiensi fungsi-fungsi produksi
☼ Perlu diperhatikan bahwa item yang harganya mahal
BELUM TENTU masuk kategori A dan item yang murah masuk kategori C, yang benar
adalah TOTAL NILAI PENGGUNAAN tahunannya
☼ Adalah KESALAHAN FATAL jika menganggap bahwa item
kelas/kelompok C BUKAN item penting, sehingga pengendaliannya boleh diabaikan.
Perlu diingat bahwa tablet yang mahal tidak dapat diproduksi dan dijual jika
tidak terdapat KARTON PEMBUNGKUS yang harganya hanya beberapa ribu rupiah saja.
Kunci sukses pengendalian persediaan secara Pareto, adalah :
1. Item-item pada kelas/kelompok A harus dikendalikan secara ketat, catatan
persediaan harus mendetail dan tepat
2. Item-item pada kelas/kelompok B dilakukan pengawasan secara normal,
penyesuaian dapat dilakukan baik mengenai kuantitas pemesanan (ROP) maupun
titik pemesanan kembali.
3. Item-item pada kelas/kelompok C dilakukan pengendalian secara lebih
sederhana (minimum). Pengendalian minimum, berarti :
· Menjamin bahwa item-item yang bernilai rendah SELALU ada dalam persediaan,
mempunyai persediaan yang cukup sehingga tidak terjadi stock out
· Melipat dua/tigakan jumlah persediaan yang masuk kelas/kelompok C tidak
akan memberatkan biaya penyimpanan
· Untuk mempunyai persediaan yang cukup untuk item-item kelas/kelompok C,
maka pengadaan item-item tersebut dilakukan pada jangka waktu yang lama (setiap
3 – 6 sekali)
Pertimbangan Khusus :
· Item yg peka terhadap waktu (expire date)
· Item yg mudah rusak pada saat penyimpanan (stabilitas)
· Item dengan penanganan khusus, langka, proses pemesanan sulit
Sistem Pareto/ABC, tidak hanya digunakan untuk pengawasan persediaan,
tetapi dapat juga digunakan untuk menentukan tingkat prioritas pelayanan pada
langganan dan menentukan tingkat persediaan pengaman, khususnya untuk produk
akhir (obat jadi).
terimakasih, sangat bermanfaat untuk saya yang sedang mencari informasi ini
BalasHapus