Berikut Ini Gan 12 Peraturan Baik Untuk Anak Yang Mungkin Sudah Jarang Di Terapkan Orangtua Jaman Sekarang
1. Tidur pada waktu yang tepat
Seringkali orangtua menuruti keinginan bermain anaknya, walau itu berarti menunggu hingga larut malam. Padahal, tidur malam yang nyenyak sangat penting untuk perkembangan kecerdasannya. Ajak anak untuk tidur tepat waktu. Anak-anak pasti sulit diajak tidur pada awalnya, tapi kalau Anda konsisten, anak-anakpun akan lambat laun akan menuruti. Andapun bisa mendapatkan me time atau couple time bersama pasangan.
2. Jangan beri anak-anak kudapan/jajanan manis setiap hari
Cake, permen, dan coklat sebaiknya Anda simpan sebagai makanan spesial. Anak-anak seharusnya tidak dibiasakan untuk mendapatkannya kapanpun mereka suka, jadi mereka akan lebih menghargai saat ada yang memberi mereka kudapan manis sebagai suguhan atau hadiah. Anda juga bisa menggunakannya sebagai hadiah kalau mereka menunjukkan prilaku yang baik.
3. Biasakan anak membeli barang dengan uangnya sendiri
Saat anak sudah memasuki usia SD, mereka sudah bisa diberi pengertian bahwa untuk mendapatkan sesuatu ada harga yang harus dibayar. Kalau mereka ingin gadget, mainan, atau ingin menonton biioskop, maka mereka harus membayarnya dari uang tabungannya sendiri. Orangtua harus berhenti membelikan sesuatu untuk anak hanya karena mereka menginginkannya. Anakpun akan lebih menghargai apa yang mereka miliki karena berasal dari keringat sendiri.
4. Mengajari Anak untuk Menghadapi Masalahnya Sendiri dan Mengikuti Aturan
Ada beberapa orang yang saat memasuki dunia kerja mengalami gegar sosial, karena ternyata mereka harus menerima bahwa perintah bos tidak bisa ditolak, atau peraturan-peraturan jam kerja, lembur, dan cuti, yang harus mereka taati, bahkan mungkin mereka harus memiliki rekan kerja yang tidak cocok dengan dirinya.
Sebetulnya, hal itu bisa dihindari apabila sejak kecil mereka dibiasakan untuk menghadapi masalahnya sendiri. Apabila Anda tidak menyukai guru sekolah, kelompok belajarnya, posisi di tim sepakbola, atau bahkan sekadar tempat duduk di jemputan, tahan diri untuk ikut campur. Apabila anak merasa tidak nyaman, ajari dia untuk menyampaikannya kepada guru atau temannya sehingga ia akan memperoleh solusi. Kalaupun dia terpaksa harus mengikuti, yakinkan dia tetap bisa melakukan hal terbaik dalam situasi yang tidak menyenangkan sekalipun
5. Biarkan mereka melakukan hal-hal sulit
Saat anak mengalami kesulitan, jangan buru buru memberi bantuan. Rasa percaya dirinya justru akan membesar dan lebih besar lagi apabila ia merasa berhasil mengerjakan sesuatu yang menantang karena tadinya dianggap sulit
6. Beri mereka jam dan alarm
Akan jauh lebih baik bila mereka belajar untuk mengelola waktunya sendiri. Anda pasti tidak akan selalu bisa mengingatkan mereka untuk mematikan televisi dan bersiap untuk aktivitas yang lain kan?
7. Jangan selalu membeli apa yang sedang jadi tren
Ajari anak-anak untuk bersyukur dan puas dengan apa yang mereka milliki. Selalu mengacu pada tren dan selalu khawatir dianggap ketinggalan jaman akan mengantarkan mereka menjadi pemboros dan tidak bahagia dengan hidup mereka sendiri
8. Biarkan mereka merasakan kehilangan
Kalau anak Anda merusak mainan, jangan ganti mainan itu. Justru ia seharusnya memperoleh pelajaran berharga untuk menjaga barang-barang miliknya sendiri. Kalau anak Anda lupa mengerjakan pekerjaan rumah atau terlambat hingga ketinggalan pelajaran, biarkan dia mengejar ketertinggalannya dengan jam pelajaran ekstra. Anda tengah mengajarkan anak-anak Anda rasa tanggungjawab, dan dengan terbiasa bertanggungjawab, mereka juga bisa membantu mengingatkan Anda akan hal-hal yang Anda lupa untuk lakukan
9. Kendalikan tontonan dan bacaan anak
Kalau saja orangtua lainnya membiarkan anak-anak mereka melompat dari jembatan, apa Anda akan mengikuti mereka? Jangan biarkan anak anda menonton acara atau memainkan game yang tidak sesuai untuk anak-anak hanya karena teman-temannya diperbolehkan melakukannya oleh orangtua mereka. Kalau Anda konsisten, orangtua lain mungkin malah akan mengikuti. Ciptakanlah budaya pertemanan yang positif
10. Ajari mereka minta maaf
Kalau anak Anda melakukan kesalahan, ajari ia untuk memperbaiki kesalahan itu dan meminta maaf. Begitipun bila Anda melakukan kesalahan, beri contoh dengan meminta maaf kepada mereka
11. Ajarkan sopan santun dan tata krama
Jangan remehkan kemampuan anak untuk memperlakukan orang lain dengan rasa hormat. Membiasakan anak untuk cium tangan sebelum pergi sekolah, cium tangan guru atau kakek neneknya adalah contoh kecil yang penting sehingga mereka mempelajari budaya sopan santun. Dalam jangka panjang, Anak anda akan tumbuh menjadi orang yang menghargai etika. Kita tahu betapa langkanya orang yang memelihara etika di jaman sekarang ini, bukan?
12. Beri mereka pekerjaan tanpa dibayar
Membantu Nenek berkebun, membantu Ayah mengecat pagar, atau mengajari anak anak yang lebih kecil untuk membaca atau mengaji. Kegiatan sukarela membantu anak untuk belajar bahwa memberi adalah bagian dari hidup. Merekapun dapat mengerti bahwa di luar diri mereka, ada orang lain yang juga memiliki kebutuhan dan masalahnya sendiri, dan bahkan mungkin masalah orang lain lebih pelik dari masalah mereka.
Aturan-aturan yang baik harus juga disertai balasan yang pantas dan membahagiakan. Jangan lupa beri mereka pujian bila mereka melakukannya. Selalulah tunjukkan bahwa Anda menyayangi mereka. Semoga, Anak-anak akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, beretika, dan bermental tangguh.
Saat anak sudah memasuki usia SD, mereka sudah bisa diberi pengertian bahwa untuk mendapatkan sesuatu ada harga yang harus dibayar. Kalau mereka ingin gadget, mainan, atau ingin menonton biioskop, maka mereka harus membayarnya dari uang tabungannya sendiri. Orangtua harus berhenti membelikan sesuatu untuk anak hanya karena mereka menginginkannya. Anakpun akan lebih menghargai apa yang mereka miliki karena berasal dari keringat sendiri.
4. Mengajari Anak untuk Menghadapi Masalahnya Sendiri dan Mengikuti Aturan
Ada beberapa orang yang saat memasuki dunia kerja mengalami gegar sosial, karena ternyata mereka harus menerima bahwa perintah bos tidak bisa ditolak, atau peraturan-peraturan jam kerja, lembur, dan cuti, yang harus mereka taati, bahkan mungkin mereka harus memiliki rekan kerja yang tidak cocok dengan dirinya.
Sebetulnya, hal itu bisa dihindari apabila sejak kecil mereka dibiasakan untuk menghadapi masalahnya sendiri. Apabila Anda tidak menyukai guru sekolah, kelompok belajarnya, posisi di tim sepakbola, atau bahkan sekadar tempat duduk di jemputan, tahan diri untuk ikut campur. Apabila anak merasa tidak nyaman, ajari dia untuk menyampaikannya kepada guru atau temannya sehingga ia akan memperoleh solusi. Kalaupun dia terpaksa harus mengikuti, yakinkan dia tetap bisa melakukan hal terbaik dalam situasi yang tidak menyenangkan sekalipun
5. Biarkan mereka melakukan hal-hal sulit
Saat anak mengalami kesulitan, jangan buru buru memberi bantuan. Rasa percaya dirinya justru akan membesar dan lebih besar lagi apabila ia merasa berhasil mengerjakan sesuatu yang menantang karena tadinya dianggap sulit
6. Beri mereka jam dan alarm
Akan jauh lebih baik bila mereka belajar untuk mengelola waktunya sendiri. Anda pasti tidak akan selalu bisa mengingatkan mereka untuk mematikan televisi dan bersiap untuk aktivitas yang lain kan?
7. Jangan selalu membeli apa yang sedang jadi tren
Ajari anak-anak untuk bersyukur dan puas dengan apa yang mereka milliki. Selalu mengacu pada tren dan selalu khawatir dianggap ketinggalan jaman akan mengantarkan mereka menjadi pemboros dan tidak bahagia dengan hidup mereka sendiri
8. Biarkan mereka merasakan kehilangan
Kalau anak Anda merusak mainan, jangan ganti mainan itu. Justru ia seharusnya memperoleh pelajaran berharga untuk menjaga barang-barang miliknya sendiri. Kalau anak Anda lupa mengerjakan pekerjaan rumah atau terlambat hingga ketinggalan pelajaran, biarkan dia mengejar ketertinggalannya dengan jam pelajaran ekstra. Anda tengah mengajarkan anak-anak Anda rasa tanggungjawab, dan dengan terbiasa bertanggungjawab, mereka juga bisa membantu mengingatkan Anda akan hal-hal yang Anda lupa untuk lakukan
9. Kendalikan tontonan dan bacaan anak
Kalau saja orangtua lainnya membiarkan anak-anak mereka melompat dari jembatan, apa Anda akan mengikuti mereka? Jangan biarkan anak anda menonton acara atau memainkan game yang tidak sesuai untuk anak-anak hanya karena teman-temannya diperbolehkan melakukannya oleh orangtua mereka. Kalau Anda konsisten, orangtua lain mungkin malah akan mengikuti. Ciptakanlah budaya pertemanan yang positif
10. Ajari mereka minta maaf
Kalau anak Anda melakukan kesalahan, ajari ia untuk memperbaiki kesalahan itu dan meminta maaf. Begitipun bila Anda melakukan kesalahan, beri contoh dengan meminta maaf kepada mereka
11. Ajarkan sopan santun dan tata krama
Jangan remehkan kemampuan anak untuk memperlakukan orang lain dengan rasa hormat. Membiasakan anak untuk cium tangan sebelum pergi sekolah, cium tangan guru atau kakek neneknya adalah contoh kecil yang penting sehingga mereka mempelajari budaya sopan santun. Dalam jangka panjang, Anak anda akan tumbuh menjadi orang yang menghargai etika. Kita tahu betapa langkanya orang yang memelihara etika di jaman sekarang ini, bukan?
12. Beri mereka pekerjaan tanpa dibayar
Membantu Nenek berkebun, membantu Ayah mengecat pagar, atau mengajari anak anak yang lebih kecil untuk membaca atau mengaji. Kegiatan sukarela membantu anak untuk belajar bahwa memberi adalah bagian dari hidup. Merekapun dapat mengerti bahwa di luar diri mereka, ada orang lain yang juga memiliki kebutuhan dan masalahnya sendiri, dan bahkan mungkin masalah orang lain lebih pelik dari masalah mereka.
Aturan-aturan yang baik harus juga disertai balasan yang pantas dan membahagiakan. Jangan lupa beri mereka pujian bila mereka melakukannya. Selalulah tunjukkan bahwa Anda menyayangi mereka. Semoga, Anak-anak akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, beretika, dan bermental tangguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya ya !!!