Selasa, 23 Desember 2014

12 Peraturan baik untuk anak kita

Mungkin orangtua jaman sekarang tidak sanggup melihat anaknya sedikit marah dan kesal sehingga cenderung memberi anak-anaknya kebebasan, yang sayangnya, seringkali terlalu bebas. Ada baiknya anak-anak dikenalkan pada aturan agar ritme hariannya lebih teratur dan agar kelak juga bisa menyesuaikan diri dengan norma-norma di masyarakat.

Berikut Ini Gan 12 Peraturan Baik Untuk Anak Yang Mungkin Sudah Jarang Di Terapkan Orangtua Jaman Sekarang

1. Tidur pada waktu yang tepat


Seringkali orangtua menuruti keinginan bermain anaknya, walau itu berarti menunggu hingga larut malam. Padahal, tidur malam yang nyenyak sangat penting untuk perkembangan kecerdasannya. Ajak anak untuk tidur tepat waktu. Anak-anak pasti sulit diajak tidur pada awalnya, tapi kalau Anda konsisten, anak-anakpun akan lambat laun akan menuruti. Andapun bisa mendapatkan me time atau couple time bersama pasangan.

2. Jangan beri anak-anak kudapan/jajanan manis setiap hari


Cake, permen, dan coklat sebaiknya Anda simpan sebagai makanan spesial. Anak-anak seharusnya tidak dibiasakan untuk mendapatkannya kapanpun mereka suka, jadi mereka akan lebih menghargai saat ada yang memberi mereka kudapan manis sebagai suguhan atau hadiah. Anda juga bisa menggunakannya sebagai hadiah kalau mereka menunjukkan prilaku yang baik.



3. Biasakan anak membeli barang dengan uangnya sendiri


Saat anak sudah memasuki usia SD, mereka sudah bisa diberi pengertian bahwa untuk mendapatkan sesuatu ada harga yang harus dibayar. Kalau mereka ingin gadget, mainan, atau ingin menonton biioskop, maka mereka harus membayarnya dari uang tabungannya sendiri. Orangtua harus berhenti membelikan sesuatu untuk anak hanya karena mereka menginginkannya. Anakpun akan lebih menghargai apa yang mereka miliki karena berasal dari keringat sendiri.

4. Mengajari Anak untuk Menghadapi Masalahnya Sendiri dan Mengikuti Aturan


Ada beberapa orang yang saat memasuki dunia kerja mengalami gegar sosial, karena ternyata mereka harus menerima bahwa perintah bos tidak bisa ditolak, atau peraturan-peraturan jam kerja, lembur, dan cuti, yang harus mereka taati, bahkan mungkin mereka harus memiliki rekan kerja yang tidak cocok dengan dirinya.

Sebetulnya, hal itu bisa dihindari apabila sejak kecil mereka dibiasakan untuk menghadapi masalahnya sendiri. Apabila Anda tidak menyukai guru sekolah, kelompok belajarnya, posisi di tim sepakbola, atau bahkan sekadar tempat duduk di jemputan, tahan diri untuk ikut campur. Apabila anak merasa tidak nyaman, ajari dia untuk menyampaikannya kepada guru atau temannya sehingga ia akan memperoleh solusi. Kalaupun dia terpaksa harus mengikuti, yakinkan dia tetap bisa melakukan hal terbaik dalam situasi yang tidak menyenangkan sekalipun

5. Biarkan mereka melakukan hal-hal sulit


Saat anak mengalami kesulitan, jangan buru buru memberi bantuan. Rasa percaya dirinya justru akan membesar dan lebih besar lagi apabila ia merasa berhasil mengerjakan sesuatu yang menantang karena tadinya dianggap sulit

6. Beri mereka jam dan alarm


Akan jauh lebih baik bila mereka belajar untuk mengelola waktunya sendiri. Anda pasti tidak akan selalu bisa mengingatkan mereka untuk mematikan televisi dan bersiap untuk aktivitas yang lain kan?

7. Jangan selalu membeli apa yang sedang jadi tren

Ajari anak-anak untuk bersyukur dan puas dengan apa yang mereka milliki. Selalu mengacu pada tren dan selalu khawatir dianggap ketinggalan jaman akan mengantarkan mereka menjadi pemboros dan tidak bahagia dengan hidup mereka sendiri

8. Biarkan mereka merasakan kehilangan


Kalau anak Anda merusak mainan, jangan ganti mainan itu. Justru ia seharusnya memperoleh pelajaran berharga untuk menjaga barang-barang miliknya sendiri. Kalau anak Anda lupa mengerjakan pekerjaan rumah atau terlambat hingga ketinggalan pelajaran, biarkan dia mengejar ketertinggalannya dengan jam pelajaran ekstra. Anda tengah mengajarkan anak-anak Anda rasa tanggungjawab, dan dengan terbiasa bertanggungjawab, mereka juga bisa membantu mengingatkan Anda akan hal-hal yang Anda lupa untuk lakukan

9. Kendalikan tontonan dan bacaan anak


Kalau saja orangtua lainnya membiarkan anak-anak mereka melompat dari jembatan, apa Anda akan mengikuti mereka? Jangan biarkan anak anda menonton acara atau memainkan game yang tidak sesuai untuk anak-anak hanya karena teman-temannya diperbolehkan melakukannya oleh orangtua mereka. Kalau Anda konsisten, orangtua lain mungkin malah akan mengikuti. Ciptakanlah budaya pertemanan yang positif

10. Ajari mereka minta maaf


Kalau anak Anda melakukan kesalahan, ajari ia untuk memperbaiki kesalahan itu dan meminta maaf. Begitipun bila Anda melakukan kesalahan, beri contoh dengan meminta maaf kepada mereka

11. Ajarkan sopan santun dan tata krama


Jangan remehkan kemampuan anak untuk memperlakukan orang lain dengan rasa hormat. Membiasakan anak untuk cium tangan sebelum pergi sekolah, cium tangan guru atau kakek neneknya adalah contoh kecil yang penting sehingga mereka mempelajari budaya sopan santun. Dalam jangka panjang, Anak anda akan tumbuh menjadi orang yang menghargai etika. Kita tahu betapa langkanya orang yang memelihara etika di jaman sekarang ini, bukan?

12. Beri mereka pekerjaan tanpa dibayar


Membantu Nenek berkebun, membantu Ayah mengecat pagar, atau mengajari anak anak yang lebih kecil untuk membaca atau mengaji. Kegiatan sukarela membantu anak untuk belajar bahwa memberi adalah bagian dari hidup. Merekapun dapat mengerti bahwa di luar diri mereka, ada orang lain yang juga memiliki kebutuhan dan masalahnya sendiri, dan bahkan mungkin masalah orang lain lebih pelik dari masalah mereka.

Aturan-aturan yang baik harus juga disertai balasan yang pantas dan membahagiakan. Jangan lupa beri mereka pujian bila mereka melakukannya. Selalulah tunjukkan bahwa Anda menyayangi mereka. Semoga, Anak-anak akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, beretika, dan bermental tangguh.

Jumat, 05 Desember 2014

Ujian ALLAH SWT pada titik lemah kita


Ujian ALLAH SWT pada titik lemah kita - tafakur
Allah Swt akan senantiasa menguji kita pada titik terlemah kita. Sampai kita berhasil memperbaiki kelemahan itu. 
Diantara kita mungkin pernah mengalami suatu pemasalahan yang sama dalam waktu yang berbeda. Dan tak jarang diantara kita berkata, "Kok saya selalu dihadapkan oleh masalah yang sama sich, masalah ini terus, ga da beres- beresnya. Kapan saya bisa melewatinya...." 
Selalu dihadapkan oleh masalah krisis ekonomi, 
hubungan dengan lawan jenis, sekolah/ kuliah yang tidak beres, hubungan dengan keluarga, dan masalah-masalah lainnya. Sepertinya tidak bijak kalau kita menyebut "masalah", kita ganti dengan istilah cobaan/ujian karena pada hakikatnya itu datang dari Allah Swt, dan supaya pikiran kita tidak menangkap energi negatif dengan kata "masalah".
Nah itulah hidup, kita akan selalu dihadapkan pada ujian satu dan beralih pada ujian baru ketika satu ujian telah kita selesaikan dengan cara kita. 
Seperti seorang murid yang mendapatkan ujian dari gurunya terhadap matapelajaran yang telah dia ajarkan. Murid tersebut akan lulus jika jawabannya benar dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh gurunya. 
Dan sebaliknya, jika tidak lulus, gurunya akan memberikan ujian perbaikan "her" agar bisa lulus dan naik kelas. Matapelajaran yang diujikan sama tapi mungkin soal- soalnya saja yang sedikit ada perbedaan. 
Nah seperti itulah analogi ujian kehidupan yang diberikan Allah kepada kita. 
Allah Swt akan memberikan ujian yang sama kepada kita sampai kita benar-benar dianggap lulus oleh Allah Swt dan layak dinaikkan derajatnya. Kalau kita mau renungkan, itu adalah bentuk kasih sayang Allah Swt kepada kita. Seperti seorang guru yang sayang pada muridnya, ia bersedia memberikan kesempatan kedua agar muridnya lulus, tidak membiarkannya tertinggal. 
Tentunya kasih sayang Allah Swt jauh lebih besar terhadap hamba- Nya. Dia ingin, saat kita mendapat ujian yang lebih berat/besar lagi kita sudah siap dan akan melaluinya dengan baik pula. Dan tentunya kita tidak meninggalkan ujian yang nilainya buruk dihadapan Allah Swt. 
Semua ujian darinya adalah untuk menguji tingkat keimanan kita sebagai makhluk- Nya. 
Apakah kita mampu bertahan dan melaluinya dengan cara terbaik dan sesuai dengan yang disyariatkan oleh-Nya. Tidak mengeluh dan berkeluh kesah. Seharusnya dengan ujian itu menjadikan kita lebih dekat kepada-Nya, memohon bantuan kepada-Nya karena Dia lah yang memberikan ujian dan Dia pulalah yang akan membantu kita menyelesaikannya. 
Keyakinan kita akan kemampuan kita (dilandasi keyakinan kepada Allah) dalam menyelesaikan ujian akan sangat membantu kita untuk melalui semua ujian kehidupan ini. Karena "Allah Swt sesuai dengan prasangka hamba- Nya" dan Kita adalah apa yang kita pikirkan. Ada masalah/ujian/co baan Insya Allah pasti ada solusinya. Ujian dari Allah, solusinya juga datang dari Allah. Tinggal kita saja mau atau tidak berusaha mencari solusi itu. 
Tidak berdiam diri menunggu sang solusi datang begitu saja!!! 
Have a day full of smiles, good work and love! 
Because Smile is the Melody of the Soul. Work is the Service of the Spirit and Love is the Gift of the heart. 

Teruslah bergerak 
Hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu. 
Teruslah berlari 
Hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu. 
Teruslah berjalan 
Hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu. 
Teruslah bertahan 
Hingga KEFUTURAN itu FUTUR menyertaimu 
Teruslah berjaga 
Hingga KELESUAN itu LESU menemanimu. 
(Alm. Ust. Rahmat Abdullah) 
Semoga Allah meridhai perjuangan ini, dan memberikan yang terbaik. 
Allahumma yassir wala tu'asir. 
Bismillah, tawakaltu 'alallaah 
laa hawlaa walaa quwwata ilaa billaah..